Back to Featured Story

Jalan Dibuat Dengan Berjalan

[Pidato Wisuda yang Tidak Biasa Mendapat Tepuk Tangan Meriah: Pembicara Sarjana Muda tahun 2012 di University of Pennsylvania merupakan pilihan yang tidak biasa bagi sekolah Ivy League. Untuk menyapa para lulusan baru, yang bercita-cita untuk meraih karier yang cemerlang, mereka memilih seorang pria yang tidak pernah melamar pekerjaan selama masa dewasanya. Seorang pria yang tidak bekerja untuk mendapatkan gaji selama hampir satu dekade, dan yang misinya sendiri hanyalah "untuk membawa senyum ke dunia dan ketenangan ke hati saya". Pembicara yang tidak terlalu dikenal ini memulai pidatonya dengan nasihat yang mengejutkan. Dilanjutkan dengan empat wawasan utama yang diperoleh dari ziarah jalan kaki sejauh 1000 km melalui desa-desa di India. Saat ia menutup pidato Hari Wisuda yang unik, lautan mahasiswa bertopi dan toga berdiri untuk memberikan tepuk tangan meriah. Berikut ini adalah transkrip lengkap pidato oleh Nipun Mehta. --Editor DailyGood]

Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang terhormat, Presiden Amy Gutmann, Provost Vincent Price, dan Pendeta Charles Howard karena telah mengundang saya untuk berbagi beberapa refleksi pada kesempatan yang menggembirakan ini. Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk mengucapkan selamat kepada Anda -- angkatan UPenn tahun 2012.

Saat ini, masing-masing dari Anda sedang duduk di landasan kehidupan yang siap lepas landas. Anda adalah beberapa lulusan perguruan tinggi paling berbakat, elit, dan bersemangat di dunia – dan Anda tidak diragukan lagi siap untuk terbang. Jadi, apa yang akan saya katakan selanjutnya mungkin terdengar sedikit gila. Saya ingin mendorong Anda, bukan untuk terbang, tetapi untuk – berjalan . Empat tahun lalu, Anda melangkah ke laboratorium pendidikan tinggi yang luar biasa ini. Hari ini, dengan kepala tegak, Anda berjalan untuk menerima ijazah Anda. Besok, Anda akan melangkah ke dunia dengan kemungkinan yang tak terbatas.

Namun, berjalan kaki, di dunia kita yang serba cepat, sayangnya sudah tidak lagi diminati. Kata "pejalan kaki" sendiri digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang biasa dan lumrah. Namun, berjalan dengan tujuan memiliki akar yang dalam. Pemuda Aborigin Australia berjalan-jalan sebagai ritual; suku asli Amerika melakukan pencarian visi di alam liar; di Eropa, selama berabad-abad, orang-orang telah berjalan di Camino de Santiago, yang membentang sepanjang Spanyol. Para peziarah seperti itu melangkahkan satu kaki dengan mantap di depan kaki lainnya, agar seirama dengan irama alam semesta dan irama hati mereka sendiri.

Kembali pada tahun 2005, enam bulan setelah pernikahan kami, istri saya dan saya memutuskan untuk "meningkatkan" diri kami sendiri dan melakukan ziarah jalan kaki. Di puncak upaya kami dengan ServiceSpace , kami bertanya-tanya apakah kami memiliki kapasitas untuk mengesampingkan kesuksesan duniawi kami dan mencari kebenaran yang lebih tinggi. Pernahkah Anda memikirkan sesuatu dan kemudian tahu bahwa itu harus terjadi? Itu adalah salah satu dari hal-hal itu. Jadi kami menjual semua barang-barang utama kami, dan membeli tiket sekali jalan ke India. Rencana kami adalah menuju ashram Mahatma Gandhi, karena ia selalu menjadi inspirasi bagi kami, dan kemudian berjalan ke Selatan. Di antara kami berdua, kami menganggarkan satu dolar sehari, sebagian besar untuk hal-hal insidental -- yang berarti bahwa untuk kelangsungan hidup kami, kami harus bergantung sepenuhnya pada kebaikan orang asing. Kami makan makanan apa pun yang ditawarkan dan tidur di mana pun tempat ditawarkan.

Sekarang, saya harus katakan, ide-ide seperti itu disertai dengan peringatan: jangan coba ini di rumah, karena pasangan Anda mungkin tidak begitu menyukai bulan madu semacam ini. :-)

Bagi kami, perjalanan ini adalah ziarah -- dan tujuan kami hanyalah berada di tempat yang lebih besar daripada ego kami, dan membiarkan belas kasih itu membimbing kami dalam tindakan pelayanan yang tidak direncanakan di sepanjang jalan. Setelah sepenuhnya terbebas dari zona nyaman dan identitas yang biasa, dapatkah kami tetap "menjaganya tetap nyata"? Itulah tantangan kami.

Kami akhirnya berjalan sejauh 1000 kilometer selama tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut, kami menemukan sisi terbaik dan terburuk dari sifat manusia -- tidak hanya pada orang lain, tetapi juga dalam diri kami sendiri .

Tak lama setelah kami mengakhiri ziarah, paman saya dengan santai melontarkan pertanyaan yang sangat berharga di meja makan: "Jadi, Nipun, apa yang kamu pelajari dari perjalanan ini?" Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, secara spontan, sebuah akronim -- WALK -- muncul di benak saya, yang mencakup pelajaran-pelajaran utama yang telah kami pelajari, dan terus kami pelajari kembali, bahkan hingga hari ini. Saat Anda memulai fase berikutnya dari perjalanan Anda, saya ingin membagikan hal-hal kecil tersebut dengan harapan hal itu dapat menerangi jalan Anda dalam cara yang kecil juga.

Huruf W dalam WALK adalah singkatan dari Witness (kesaksian). Saat Anda berjalan, Anda benar-benar melihat lebih banyak. Bidang pandang Anda hampir 180 derajat, dibandingkan dengan 40 derajat saat Anda melaju dengan kecepatan 62 mph. Kecepatan yang lebih tinggi mengaburkan penglihatan tepi kita, sedangkan berjalan sebenarnya memperluas kanvas Anda dan secara dramatis menggeser objek perhatian Anda. Misalnya, saat berziarah, kami akan melihat matahari terbit setiap hari, dan bagaimana, saat matahari terbenam, burung-burung akan berkumpul untuk berpesta kecil-kecilan. Alih-alih menambahkan teman Facebook secara daring, kami benar-benar berteman secara langsung, sering kali sambil minum secangkir "chai" hangat. Kehidupan di sekitar kami menjadi hidup dengan cara baru.

Kecepatan berjalan adalah kecepatan bermasyarakat. Jika kecepatan tinggi memudahkan pemisahan, kecepatan yang lebih lambat memberi kita kesempatan untuk bersosialisasi.

Saat kami melintasi pedesaan India dengan kecepatan beberapa mil per jam, menjadi jelas betapa banyak yang dapat kami pelajari hanya dengan menyaksikan cara hidup penduduk desa. Seluruh model mental mereka berbeda -- keinginan yang terus bertambah digantikan oleh pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Ketika Anda tidak lagi disibukkan dengan meminta lebih banyak barang; maka Anda hanya mengambil apa yang diberikan dan memberikan apa yang diambil. Hidup menjadi sederhana lagi. Seorang petani menjelaskannya kepada kami dengan cara ini: "Anda tidak dapat membuat awan lebih banyak hujan, Anda tidak dapat membuat matahari kurang bersinar. Itu hanyalah anugerah alam -- terima atau tinggalkan."

Bila hal-hal di sekitar Anda dilihat sebagai anugerah, hal-hal tersebut bukan lagi sarana untuk mencapai tujuan; hal-hal tersebut adalah sarana dan tujuan. Demikian pula, seorang penggembala sapi akan merawat hewan-hewannya dengan kasih sayang seorang ayah, seorang wanita desa akan menunggu bus yang terlambat selama 3 jam tanpa sedikit pun amarah, seorang anak akan menghabiskan waktu berjam-jam terpesona oleh bintang-bintang di galaksi, dan menemukan tempatnya di kosmos yang luas.

Jadi, dengan peralatan modern masa kini yang siap Anda gunakan, jangan biarkan diri Anda melaju tanpa menyadari apa pun dari titik A ke titik B di jalan raya kehidupan; cobalah berjalan di jalan-jalan terpencil di dunia, di mana Anda akan menyaksikan hubungan yang sangat erat dengan semua makhluk hidup.

Huruf A dalam WALK berarti Accept (Terima). Saat berjalan dengan cara ini, Anda menempatkan diri Anda di telapak tangan alam semesta, dan menghadapi kenyataan yang ada secara langsung. Kami berjalan di puncak musim panas, dalam suhu yang tak kenal ampun, berkisar di atas 120 derajat. Terkadang kami merasa lapar, lelah, dan bahkan frustrasi. Tubuh kami hanya menginginkan seteguk air tambahan, beberapa saat lagi di tempat teduh, atau sedikit percikan kebaikan manusia. Sering kali kami menerima sedikit tambahan itu, dan hati kami akan meluap dengan rasa syukur. Namun terkadang kami tiba-tiba ditolak, dan kami harus memupuk kapasitas untuk menerima anugerah yang tersembunyi bahkan di saat-saat yang paling menantang sekalipun.

Saya ingat suatu hari, ketika kami mendekati sebuah rumah peristirahatan di sepanjang jalan raya yang tandus. Saat truk-truk besar lewat dengan cepat, kami melihat sebuah tanda, yang mengumumkan bahwa tamu-tamu akan dijamu tanpa biaya. "Ah, hari keberuntungan kami," pikir kami dengan gembira. Saya melangkah masuk dengan penuh semangat. Pria di balik meja itu mendongak dan bertanya dengan tajam, "Apakah Anda di sini untuk melihat kuil?" Jawaban "ya" yang sederhana dari bibir saya akan langsung memberi kami makanan lengkap dan kamar untuk malam itu. Namun, itu tidak akan menjadi kenyataan. Jadi sebagai gantinya, saya berkata, "Yah, secara teknis, tidak, Tuan. Kami sedang berziarah untuk menjadi orang yang lebih baik. Namun, kami akan senang mengunjungi kuil itu." Dengan agak tiba-tiba, dia membalas: "Eh, maaf, kami tidak bisa menjamu Anda." Sesuatu tentang kesombongannya yang singkat memicu serangkaian emosi negatif. Saya ingin membalas dengan komentar sinis dan membanting pintu saat saya keluar. Sebaliknya, saya menahan ego saya yang mengamuk. Dalam kondisi kelelahan fisik dan mental itu, hal itu terasa seperti tugas yang sangat berat - tetapi di tengah gejolak batin, sebuah suara muncul dari dalam, memberitahu saya untuk menerima kenyataan saat ini.

Ada perubahan kecil dalam diriku. Dengan rendah hati aku melepaskan pertahananku, menerima takdirku hari itu, dan berbalik untuk pergi tanpa menggerutu. Mungkin pria di balik meja kasir merasakan perubahan ini dalam diriku, karena dia berteriak saat itu, "Jadi, apa sebenarnya yang kamu lakukan lagi?" Setelah penjelasan singkatku, dia berkata, "Dengar, aku tidak bisa memberimu makan atau menjamumu, karena aturan adalah aturan. Tapi ada toilet di belakang. Kamu bisa tidur di luar toilet pria dan istrimu bisa tidur di luar toilet wanita." Meskipun dia bersikap baik, tawarannya terasa seperti garam di lukaku. Kami tidak punya pilihan selain menerimanya.

Hari itu kami berpuasa dan malam itu, kami tidur di dekat kamar mandi. Kebohongan kecil bisa saja membuat kami mendapat peningkatan, tetapi itu bukanlah ziarah. Saat saya tidur dengan dinding yang memisahkan saya dari istri saya, saya mendapat penglihatan yang indah dan tak terduga tentang sepasang kekasih yang mendaki ke puncak gunung dari dua sisi yang berbeda. Di tengah pendakian yang sulit ini, saat pria itu berpikir untuk menyerah, seekor burung pipit kecil terbang dengan nasihat ini, "Jangan menyerah sekarang, teman. Istrimu ingin melihatmu di puncak." Ia terus mendaki. Beberapa hari kemudian, saat sang istri merasa hampir menyerah, burung pipit kecil itu muncul dengan pesan yang sama. Selangkah demi selangkah, cinta mereka menopang perjalanan mereka sampai ke puncak gunung. Dikunjungi oleh kasih karunia penglihatan yang tepat waktu ini, saya meneteskan beberapa air mata syukur -- dan kisah ini menjadi batu ujian tidak hanya dalam hubungan kami, tetapi juga banyak persahabatan mulia lainnya.

Jadi saya mendorong Anda untuk mengembangkan keseimbangan batin dan menerima apa pun yang dihadirkan kehidupan dalam pangkuan Anda. Saat Anda melakukannya, Anda akan diberkati dengan wawasan transformasi batin yang dapat Anda simpan selamanya.

Huruf L dalam WALK adalah singkatan dari Cinta. Semakin banyak kita belajar dari alam, dan membangun semacam ketahanan batin terhadap keadaan eksternal, semakin kita jatuh ke dalam keadaan alami kita -- yaitu mencintai. Dalam paradigma dominan kita, Hollywood secara diam-diam telah mengadopsi kata tersebut, tetapi cinta yang saya bicarakan di sini adalah jenis cinta yang hanya tahu satu hal -- memberi tanpa pamrih. Murni. Tanpa pamrih.

Kebanyakan dari kita percaya bahwa untuk memberi, kita harus memiliki sesuatu untuk diberikan terlebih dahulu. Masalahnya adalah, ketika kita menghitung apa yang kita miliki, kita hampir selalu membuat kesalahan akuntansi. Oscar Wilde pernah berkata, "Sekarang, orang tahu harga segalanya, tetapi tidak tahu nilai apa pun." Kita telah lupa bagaimana menghargai sesuatu tanpa label harga. Oleh karena itu, ketika kita sampai pada karunia kita yang paling berlimpah -- seperti perhatian, wawasan, kasih sayang -- kita salah mengira nilainya karena, yah, itu tak ternilai.

Dalam perjalanan ziarah kami, kami melihat bahwa mereka yang paling tidak memiliki adalah yang paling siap untuk menghormati mereka yang tak ternilai. Di kota-kota besar, orang-orang yang kami temui mulai dengan kewaspadaan yang tak terucapkan: "Mengapa kamu melakukan ini? Apa yang kamu inginkan dariku?" Di sisi lain, di pedesaan , penduduk desa hampir selalu menemui kami dengan rasa ingin tahu yang tulus dan langsung berkata: "Hei, sobat, kamu tidak terlihat seperti orang lokal. Apa ceritamu?"

Di desa, harga diri seseorang tidak dinilai dari kartu nama, jaringan profesional, atau gaji. Kesederhanaan bawaan itu memungkinkan mereka mencintai hidup dan menghargai semua hubungannya.

Penduduk desa yang sangat miskin, yang bahkan tidak mampu membeli makanan mereka sendiri, sering meminjam makanan dari tetangga mereka untuk memberi kami makan. Ketika kami mencoba menolak, mereka hanya akan menjelaskan: "Bagi kami, tamu adalah Tuhan. Ini adalah persembahan kami kepada keilahian di dalam diri Anda yang menghubungkan kami satu sama lain." Nah, bagaimana orang bisa menolaknya? Para pedagang kaki lima sering memberi kami sayuran; dalam momen yang sangat mengharukan, seorang penjual buah tanpa lengan pernah bersikeras memberi kami sepotong semangka. Semua orang, tidak peduli berapa pun usianya, akan sangat senang memberi kami petunjuk jalan, bahkan ketika mereka tidak sepenuhnya yakin akan petunjuk jalan tersebut. :) Dan saya masih ingat wanita yang dengan murah hati memberi kami air ketika kami sangat haus -- hanya untuk kemudian mengetahui bahwa ia harus berjalan 10 kilometer pada pukul 4 pagi untuk mendapatkan satu ember air. Orang-orang ini tahu bagaimana memberi, bukan karena mereka memiliki banyak, tetapi karena mereka tahu bagaimana mencintai hidup. Mereka tidak membutuhkan penghargaan atau jaminan bahwa Anda akan pernah kembali untuk membayar mereka kembali. Sebaliknya, mereka hanya percaya pada lingkaran memberi yang akan memberi manfaat.

Bila Anda hidup dengan cara ini, Anda akan menyadari bahwa kemurahan hati sejati tidak dimulai saat Anda memiliki sesuatu untuk diberikan, tetapi saat tidak ada sesuatu pun dalam diri Anda yang mencoba untuk mengambil. Jadi saya harap Anda akan menjadikan semua momen berharga Anda sebagai ekspresi kehidupan yang penuh cinta.

Dan terakhir, K dalam WALK berarti Know Thyself (Kenali Dirimu).

Orang bijak telah lama memberi tahu kita bahwa ketika kita melayani orang lain tanpa syarat, kita beralih dari diri kita menjadi diri kita sendiri dan terhubung lebih dalam dengan orang lain. Matriks interkoneksi itu memungkinkan terciptanya ketenangan mental yang mendalam. Seperti danau yang tenang tanpa terganggu oleh gelombang atau riak, kita kemudian dapat melihat dengan jelas siapa diri kita dan bagaimana kita dapat hidup dalam harmoni yang mendalam dengan lingkungan di sekitar kita.

Ketika satu kaki melangkah, kaki yang lain beristirahat. Melakukan dan menjadi harus seimbang.

Pikiran rasional kita ingin memastikan kemajuan dengan benar, tetapi pikiran intuitif kita juga membutuhkan ruang untuk munculnya hal-hal yang muncul, tidak diketahui, dan tidak direncanakan. Melakukan sesuatu tentu penting, tetapi ketika kita tidak menyadari ekosistem internal kita, kita menjadi begitu terpaku pada rencana dan tindakan kita, sehingga kita tidak menyadari penumpukan residu mental. Seiring berjalannya waktu, kebisingan internal yang tidak disadari itu mulai mencemari motivasi, etika, dan jiwa kita. Jadi, sangat penting untuk menenangkan pikiran. Bagaimanapun, sebuah melodi hanya dapat diciptakan dengan keheningan di antara nada-nada.

Saat kita berjalan -- menyaksikan, menerima, mencintai -- visi kita tentang dunia memang semakin jelas. Kejelasan itu, cukup paradoks, mengaburkan perbedaan kita sebelumnya antara aku versus kita, transformasi batin versus dampak eksternal, dan keegoisan versus ketidakegoisan. Mereka saling terkait erat. Ketika seorang petani miskin memberi saya tomat sebagai hadiah perpisahan, dengan air mata mengalir di matanya, apakah saya menerima atau memberi? Ketika duduk berjam-jam dalam meditasi hening, apakah manfaatnya hanya milik saya atau akan menyebar ke seluruh dunia? Ketika saya mengangkat tumpukan jerami dari kepala seorang lelaki tua dan membawanya sejauh satu kilometer, apakah saya melayaninya atau melayani diri saya sendiri?

Artinya, jangan hanya menjalani hidup -- bertumbuhlah dalam hidup. Akan mudah dan menggoda bagi Anda untuk sampai pada jawaban refleksif -- tetapi buatlah titik, sebagai gantinya, untuk mengakui misteri dan menyambut pertanyaan-pertanyaan penting ... pertanyaan-pertanyaan yang mendorong Anda menuju pemahaman yang lebih besar tentang dunia ini dan tempat Anda di dalamnya.

Itulah BERJALAN. Dan hari ini, di tonggak penting dalam hidup Anda, Anda datang dengan berjalan dan Anda akan pergi dengan berjalan. Saat Anda melangkah ke dunia yang semakin berupaya melampaui kecepatan pikiran, saya harap Anda masing-masing akan mengingat pentingnya bepergian dengan kecepatan penuh perhatian. Saya harap Anda akan meluangkan waktu untuk menyaksikan keterhubungan kita yang luar biasa. Bahwa Anda akan menerima anugerah kehidupan yang indah meskipun itu tidak indah, bahwa Anda akan berlatih mencintai tanpa pamrih dan berusaha untuk mengetahui hakikat terdalam Anda.

Saya ingin menutup dengan sebuah cerita tentang kakek buyut saya. Ia adalah seorang pria dengan harta yang pas-pasan namun tetap mampu memberi setiap hari dalam hidupnya. Setiap pagi, ia punya ritual berjalan-jalan -- dan saat berjalan, ia rajin memberi makan sarang semut di sepanjang jalannya dengan sedikit tepung gandum. Itu adalah tindakan kemurahan hati yang sangat kecil sehingga mungkin tampak sama sekali tidak berarti, dalam skema besar alam semesta. Apa pentingnya? Itu penting karena tindakan itu mengubah dirinya dari dalam. Dan kebaikan kakek buyut saya membentuk pandangan dunia kakek-nenek saya yang pada gilirannya memengaruhi pandangan anak-anak mereka -- orang tua saya. Saat ini semut-semut dan sarang semut itu sudah tidak ada lagi, tetapi semangat kakek buyut saya sangat melekat dalam semua tindakan saya dan dampaknya di masa depan. Justru tindakan transformasi batin yang kecil dan sering kali tidak terlihat inilah yang membentuk hakikat keberadaan kita, dan membelokkan lengkungan takdir bersama kita.

Dalam perjalananmu, hari ini dan selamanya, aku berharap kamu memiliki mata untuk melihat sarang semut dan hati untuk memberi mereka makan dengan sukacita.

Semoga Anda diberkati. Ubahlah diri Anda -- ubahlah dunia.

Share this story:

COMMUNITY REFLECTIONS

100 PAST RESPONSES

User avatar
Pankhuri Jun 13, 2025
Immense gratitude Nipun Bhai for sharing these stories with so much thought.
User avatar
Rajat Mishra Mar 29, 2025
You have brought extraordinary insights that may seem ordinary to a hurried mind. This pilgrimage grants us the vision to perceive life itself as a sacred journey.
User avatar
Nomita Mehta Mar 21, 2025
Each of the 4 acronyms is a life principle in itself! I enjoyed how the new couple opened themselves to more than what meets the eye! Thank you for inspiring us.
User avatar
Susan Clark Mar 20, 2025
Thank you Nipun for this retelling of your pilgrimage, abundant with lived wisdom.
User avatar
Bharati Joshi Mar 23, 2022

Thank you for sharing this. May God bless you both.

User avatar
Manoj Kabre May 20, 2020

Wow, amazing, simply amazing talk...you just kept me glued to this narrative as though I was hearing you live, Nipun. Your name is befitting you. It is always about how you can decipher a thought in simple yet effective way so that the recipient of the thought could not only grasp but also transmit it forward. You did that to me. I will never forget the expansion and meaning of the acronym W-A-L-K and would always get reminded whenever I walk. Wishing you all the best in your WALK of life. God bless.

User avatar
Daniel Silva Jun 9, 2017

Beautiful article, it was worth reading

User avatar
Alexandre Perevalo Dec 17, 2016

Amazing article... When one foot walks, the other rests.I`ll take this forever!

User avatar
kashish May 1, 2016

Amazing story. Reminds me of Nanak ji. Sat naam wage guru. We need crazy people like you in this world to make it better, loving and acceptable.

User avatar
Michele Jan 19, 2016

This was a true gift today. An affirmation of thoughts I was pondering just this morning. On my way into work (driving, sadly rather than walking - but at a leisurely pace through a parkway, foregoing the freeway) I was thinking about walking and those that walk for a purpose such as Nipun and his wife, although at the time I was thinking of another walker's story I had just read. I thought of all the books I've read about others' pilgrimages and how my little hikes reveal to me in small ways what others learn on their longer journeys. It came to my mind that if I had the opportunity and time to walk one of these long walks, the Camino, the APT, the PCT, and IAT, I wouldn't be doing it to write a book or to change the world, but I could expect it to change my world vision. If we change our vision, such as Nipun requests, we do change the world, though, don't we?

User avatar
satwinder Jan 14, 2016

Amazing speech nipun. It has been amazing knowing about you. It is really shaking selfish and insecure person in me and temping me to start giving - in whatever small way until it becomes a habit. Thanks for showing new way of living.

User avatar
Reddy Apr 3, 2014

This is the most insightful and inspirational speech about the adventure of their pilgrimage in India and the lessons learned during this journey. Thank you very much for sharing with all of us.

I will always remember these four key words - Witness, Accept, Love and Know thyself. These four words are like mantra to me to remember and practice all through our day to remind myself about Nipun's insights.

Thank you.

User avatar
Tauqir Ahmad Jan 8, 2014

very inspiring and thought provoking article, feel pleaure to read this .:)

User avatar
DaRonBurgundy Jan 5, 2014

Truly inspirational. However, temper your kindness with pragmatism. Feeding wheat flour to ants may be an act of micro kindness but don't try that with snakes. When bit by a cobra, most you can do is to follow the 'A' in the WALK model before turning blue.

User avatar
Karan Valal Sep 20, 2013

Thanks to Nepun Mehta for enlivining each of our life's and sharing your thought with us..........it has greatly moved me and changed my life.....

User avatar
Tamilyn May 27, 2013

i was lead here again by the new grad speech .. one of my favorite reads ever still HUGS

User avatar
seema Feb 19, 2013

I feel myself blessed to read this beautiful article. Though i have read it a lot of times, each time i read it , i learn something new. Thank You :) Its one of the most amazing blogs i have read.

Thanks a lot for sharing.:)

User avatar
Mallika Chnadrasekhar Jan 30, 2013

Awe-inspiring and awesome article!!!

User avatar
Diana Little Oct 27, 2012

Thank you I will carry these thoughts on my daily walks

User avatar
thamarai selvan Aug 30, 2012

Nothing new in this article or speech. Its like remaking the older version of a film BUDHA back. Its becoming a fashion for the so called elite saying, " I'm also experienced the suffers". The speaker doesn't know what the real life means so its make him some difference. In B.C Gowtham Budha changed himself from a 4(WALK) incidents.
Modern education system doesn't teach for the mind growing process its only teaching for the industrial market driven process.

User avatar
Ghanshyam R. Patel Aug 21, 2012

Nipun, Both of you are doing greatest job and very few people are devotee like both of you. Both of you have started your journey of SEVA at very young age. Thank you very much for explaining very true meaning of WALK. May God bless you for your long journey for betterment of the people around the globe.

User avatar
Bharat ketkar Aug 13, 2012

Very productive

User avatar
Antonio Aug 10, 2012
Day after day I become more and more certain that there is already enough wisdom out there to make us live a fulfilled and immensely happy life! :) It always boils down to the same: Be mindful, be grateful... Truly BE! And then, when you have yourself sorted out completelly, you realise that it is not about you anymore.If you analyse the article, or any other inspiring one, you will find that all the takeaway points can be pretty much fitted in 3-4 categories on the sorts of "mindfulness" "gratitude (take everything as a gift)" etc.). There are lots written about this (From philosophy (I am quite stoic myself :P), to modern works like the book "Flow"... Endless quotes and frameworks (Benjamin Franklin's 13 virtues) etc.) Anyway, my point? We have the information! Please let's DO something about all this! There is NO justification for any of us not being fulfilled and happy. :) Let me leave you with a powerful quote on a new comment to illustrate gratitude. Don't be scared about the re... [View Full Comment]
User avatar
Sree Nair Kurup Aug 2, 2012

still Re-reading. Kudos Nipun for enlivening others. 

User avatar
Sree Nair Kurup Aug 2, 2012

GREAT........INSPIRING........ my husband introduced this to me and what....enjoyed getting shaken up.....very thought provoking.

Reply 1 reply: Oza
User avatar
Shahgd Jul 21, 2012

Respected Sir,
I wish I could walk like Budhaa,Shankaracharya, SRI Gandhiji, SWAMI Vivekanandji , ACHARYA Tulsidasji or like you with an empty hand.
A courageous advanture  for a person like uou.
WITH REGARDS-gdshah 

User avatar
Gopal Garg Jul 12, 2012

Some people are brave ~ courageous ~ blissful. Nipun is among those and they pull others and show the way that generosity is possible and not linked to the wealth you own.

Really blessed after reading it and wish many will get blessed and not just inspired.

Thanks ...Gopal

User avatar
Chris Jul 12, 2012

This highlights the depth of simplicity. We have things so backwards.

User avatar
N M Sundar Jul 7, 2012

This has been in my mind for over a month and finally I blogged on it. http://everydaygeeta.blogsp...
Thoughtful and inspiring are the words that come to mind. Thank You.

User avatar
Thomasmangwende Jul 5, 2012

I loved this piece very true especially when he says
make it a point, instead, to acknowledge mystery and welcome rich questions ... questions that nudge you towards a greater understanding of this world and your place in it.
many of us do not know our place in this universe feeling that we are minute hence dont care less

User avatar
narasimhan Jul 1, 2012

brilliant and  thoughtprovoking even at my seventies. This is what our ancestors did walking from Kanyakumari to badrinath in the himalayas and had this ennobling experience
narasimhan

User avatar
Vijay Kumar Jun 29, 2012

Very beautiful speech that reminded me to take life easy and embrace it. I received clarity on my confusion regarding, "Accepting what is given vs Need to grow" Thank you for that. My eyes welled up in tears for the act of giving water by the lady who walked for 10 KMs to fetch water. The importance of silence was beautifully expressed in the line: "A melody, after all, can onle created with the silence in between the notes. 

User avatar
Marsha Jun 27, 2012

Am blessed to know you, Nipun, and call you a friend. Many bows...Marsha

User avatar
Jaya Santram Jun 18, 2012

Such profound advice can only come from a heart and mind of one who has experienced the richness of life way beyond the rat race and aggressiveness found in this materialistic world! I hope the Class of 2012 of UPENN are indeed moved to follow it!!
It is simple yet soo deep! Thank you for motivationg the future generations!

User avatar
Dr. Sanjay banerji Jun 14, 2012

Truly inspiring. A fantastic piece, every single word coming out of deep experiences.

It tells us again the the real India lives in our villages. It reminds all of us that we can be happy by simply loving, giving, being kind, accepting life as it unfolds, and always look within.

The best line was perhaps, do not go through life, grow through life.

Hats off to Nipun and his wife.

We pray to our beloved AMMA to shower Her blessings to both of them, and pray for all success in all their endeavours.  

User avatar
veena kapoor Jun 13, 2012

It is absolutely beautiful, had tears of 'love' in my eyes-----
Veena Kapoor

User avatar
Raj Dharmaraj Jun 12, 2012

Truly inspiring..

User avatar
Asiimwetitus2012 Jun 12, 2012

thanks i wont fly i will walk

User avatar
kavitha mudili Jun 10, 2012

Amazing article!!an eye opener to most of us who have have not realised the art of submitting,giving,receiving,unconditionally.

User avatar
Murty Jun 4, 2012

Just a couple of questions (without malice)...did Mr Mehta wing his  way back to the safety and comfort of the US after his walk? Second, he has not written his  wife's name or how she reacted to the walk. (or, are we supposed to know her only as his wife, and nothing else)?

User avatar
M.D.V. Kumar Jun 1, 2012

very inspiring indeed .  an eye opener for me . thanks for sharing your thoughts & experiences

User avatar
krushna chaitanya Jun 1, 2012

Excellent work Nipun,
It proves your name............one who is Nipun in enjoying life. May God bless you to inspire people.
( Nipun can be translated as Kushal............but not very exact) 

User avatar
Prakash May 30, 2012

One word sums it up - Brilliant. You are a true change agent Nipun and the world desperately needs people like you to bring about spiritual transformation and peace. What a touching and inspiring experience and so beautifully articulated. I sincerely hope and pray that our politicians draw a leaf from your chapter.(wishful thinking perhaps but nonetheless)... Kudos and a big thank you for this wonderful article...

User avatar
abhijeet May 29, 2012

This is so enlightening 

User avatar
Rkbachani May 29, 2012

Nipun what an amazing and an inspiring message to the young generation,it has deeply touched me.

User avatar
Agi May 29, 2012

As a speech, it is touching ! However is it suitable to the audience- I would say- NO.
The young graduates who has spent their hard earned saving to be graduate - and we are teaching them  not to be ambitious but be contented , not aggressive but considerate, not game changer but game player- this sounds alright after you have lived life, understood and experienced its invincibility-but not to the young graduate whom we need to encourage to go and conquer the world...
While I salute Nipuns' selflessness, his sagely advice, I strongly disagree to his teaching these to the young guys and sucking out their enthusiasm for the life yet to start.

User avatar
Ckchandrasekharan May 29, 2012

Truly inspiring. Realised what enormous wealth I have -my mind and the ability to walk. It is absolutely fantastic that a person can have such a clear thinking while delivering a speech! Blessed are those who had the opportunity to hear / read these wonderful thoughts.
CK Chandrasekharan

User avatar
Ezra Nanes May 28, 2012

What a beautiful speech! My friend Asheesh shared this with me, and I am so glad I read it. Truly an inspiration for me in my life. I recently had the honor of delivering the student keynote speech at my own MBA graduation from the Penn State Smeal College of Business, and it was centered on a story of walking as well. (If you are interested, here is the link: http://slidesha.re/KQzLRl)

You have shown the wisdom and beauty of accepting the only pace that you can take for a journey that cannot be run. Thank you!

User avatar
Jan May 28, 2012

Feed the ants.  Don't just go thru life, Grow thru life. W.A.L.K. Thank you for sharing this meditation.

User avatar
Deva May 28, 2012

Amazing.....its most important to be "grounded"......bravo !

User avatar
Ajay_kumar_09 May 28, 2012

It is highly motivating. This made to ponder the inner and come out with peaceful state of mind.  
Ajayakumar.P

User avatar
Klbachani May 28, 2012

Wow, I like the way speaker's experience is brought out. An encouraging speech!!!

User avatar
Padma Rath May 25, 2012

wonderful!

User avatar
Lamura May 25, 2012

There is much to be learned by merely breathing into the Spirit we all have within our hearts and asking to be lead.  Of ourselves we can accomplish nothing.  But, letting go of past and future and following that inner voice's words, directions, and feelings will lead you to insights that our hard to believe.  Try it.  Breath deeply within the heart and say:  Of myself I can do nothing.  Please guide me, give me your words, thoughts and feelings.  Then without trying of thinking, just listen and follow the guidance.  It seems to be leading you nowhere but trust and you will find what seems impossible.  

User avatar
Jen Narindra-Dastoor May 23, 2012

That was an amazing speech Nipun! I always love hearing tidbits about your pilgrimmage and the wisdom in your words helps me to remember that I need to stop and enjoy my surroundings. Hope you and the wife are doing well :)

User avatar
Sam Olliver May 23, 2012

I agree that this is a fantastic article, would love to have been there to hear it in person.

I think everyone can be guilty sometimes of not taking time out to appreciate the wonderful things that fill our world, and more often or not the most simplest of things.

If we all change the way we treat ourselves and the world, eventually every person on this planet would become the happy and content person they seek to be.

User avatar
Govind May 23, 2012

Very ennobling speech. One is reminded of the Venerable Sage of Kanchi (Paramacharya) who followed the illustrious path of Adi Sankara in a walkng pilgrimage across India. He too wished to witness the nobility of the people of our countryside, who have so much to teach us. He in turn also blessed them with his compassion to help them face the harsh realities of life.

User avatar
Ajay Swamy May 23, 2012

Very inspiring... Very Touching.. 

User avatar
Rupa May 22, 2012

It is very inspiring and thought provoking.....You are truly blessed to experience thing that you only read in  books. Your stupendous  desire to experience the greatness of simple things in life this way is truly amazing.

User avatar
Saurav Kumar May 22, 2012

That was really amazing talk. Took me a while to read it line by line but really mind blowing and inspiring. 

User avatar
Noor a.f May 21, 2012

Another comment disappeared before I replied. Well, I can't say what hurt the feelings  of the Asian Culture is true or directed to them. It was meant for a short time punishments to the woman, thief and money launderer in a swift way as words and sentences would tell authorities---what?

Second reason, was to return the money to the needy beneficiaries or to the careless donors.

That is why I sympathize for looking someone who demonize a certain community who had no stakes with me. I was fool for that.

User avatar
Kamalesh Chakraverty May 21, 2012

 Hats off to you, Mr. Mehta!  The article is simply Awesome!  Thanks so much for sharing.

User avatar
ganpat May 21, 2012

Beautiful. Mt Gandhi discovered. True india is found. Wish our Political leaders in India read and learn to WALK.

User avatar
Noor a.f May 20, 2012

Thank you too.

User avatar
Jhayesmain May 20, 2012

This has come at an intersection in my life, today is the beginning of a new walk for me. Thank you

User avatar
SraDa May 19, 2012

That was so beautiful. In this world when goodness is viewed sceptically ( read secret agenda), this was an endorsement on being human.

User avatar
ignorant May 17, 2012

Heartwarming!! Thank you for sharing the joy and spreading the message.
W-A-L-K= witness always, like a kid

User avatar
Noor a.f May 17, 2012

Let us walk and even own it...just need how-easiest way of making it heaven.

User avatar
S4sukudu May 17, 2012

Fantastic article , written with utmost sincerity and honesty; two items which are becoming rarer and rarer every day in the rat race for materialistic progress and so called achievements!! An open look in to the broader throbbing world and trying to live in it with true participation can make us all Walk Taller literally and make this earth itself a heaven. Humility, compassion, optimism and belief in self and utmost modesty ; all these shine like gems in this article. I am made aware now, that I lack these and I bow my head and thank you immensely for firing my imagination with this spark to help me become a humble human being with a better heart and to lead a purposeful life. Thanks once again

User avatar
Lalitharavi57 May 17, 2012

Very inspiring article. Next time i take my morning walk i will remember what walk means.

User avatar
Para gopalakrishnan May 17, 2012

I am delighted to have read the passage on W-A-L-K. I am deeply touched

User avatar
Harishnswamy May 17, 2012

Humbling !!!

User avatar
Noor a.f May 16, 2012

Thank you too. truth is only thing I can offer...name a topic you would like.
 

User avatar
Laxmi May 16, 2012

Thank you for sharing......the world's desperate for the truth!

User avatar
Senthil May 16, 2012

AMAZING  !! INSPIRATIONAL !! SIMPLY GREAT !!

User avatar
Noor a.f May 15, 2012

Well, projects are as many as stars. If people looking innocent don't appreciate then there they are. Because the work is about compassion and grounded is nature

User avatar
Ranalily May 15, 2012

Truly humbling and intensely inspirational!
You have epitomized the essence of our ethos and underpinned the importance of staying sanely and steadily grounded.
Thank you for shared wisdom
 

User avatar
Samuh Varta May 15, 2012

Thank you for sharing your story, experience and learning.  

User avatar
Sheetal May 15, 2012

wish i had heard this talk when i graduated!! in deep gratitude for this talk...

User avatar
Embenga10 May 15, 2012

Awesome
 ,it sums up what it is to be a loving christen.It is simply Christ's teachings no matter what your faith is. this should always be a reminder what life is meant to be,should we at times forget.

User avatar
Noor a.f May 15, 2012
I walked many times and enjoyed travels but mine were planned unlike the couple.I remember visiting my brother who is legsless and back the bus punctured one of its legs. I and two others went into the forest to see what it hosts. We came back to only find the bus left us. We walked about 4 hours in Masaai highlands and unlike other other communities, Masaai have a strict culture. We needed water badly and it already got dark. Only costume and leaves on my head and thighs, I got close to where they were celebrating on firewoods. Their leader who held a flame on his hand was impressed and I called my friends who were nearby. We were given water and milk. I don't costumes but my need of water forced me. So I learned cultures are very different where ties on some cultures are disguised. I also learned if one lives in slums he should look a slumdog like I am now. I can tomorrow be an urban dog.   My experience on different cultures strengthened my ability of Human Engineering. Though I b... [View Full Comment]
Reply 1 reply: Louise
User avatar
Chandra Natarajan2 May 15, 2012

 Very inspiring speech, with a great vision , the facts were simple yet thought provoking,

Hope to meet this lovely couple sometime in my life

                                                                                                                   Chandra Natarajan

User avatar
Lgyalpo2005 May 15, 2012

Thanks

User avatar
Fran May 15, 2012


what a gift to the graduates!  Bless you both.

User avatar
Lakshmi_ramamurthy May 15, 2012

Thank you. It is beautiful.

User avatar
Anamika May 15, 2012

I've not read something as amazing as this in a  long long time...u've deeply touched my heart & my sensibilities & given me new eyes with which to see the world....i salute u for having the courage to do what u wanted to & not give in to the monotony & average-ness of this materialistic world which frowns on everything new...but ur convictions have given me new hope that life can be lead from the heart....thankx again

User avatar
Ted Watson May 15, 2012

Nipun. It is with the humble-est spirit, to thank you for your joy in sharing all that binds us together.  Peace.
 

User avatar
Nagarajan May 15, 2012

Dear Nipun
Thanks for sharing

User avatar
Miatagano May 14, 2012

Thank you Nipun, for continuing to be an inspiration, for truly making a difference in the world one step at a time, one being at a time, and in the ripples who knows how many are touched.  My heart is full with gratitude at knowing you and Guri -

User avatar
Krishan May 14, 2012

"It is precisely these small, often invisible, acts of inner transformation that mold the stuff of our being, and bend the arc of our shared destiny." What a beautiful commencement address. Thank you :)

User avatar
Jim May 14, 2012

thank you my friend. i'm glad to be at "one".

User avatar
Dhara May 14, 2012

Thank you for sharing, inspiring and being the change.  :)  beautiful and touching to the soul.

User avatar
Ajai May 14, 2012

Absolutely marvellous!Sets you thinking and change direction.

User avatar
Somik Raha May 14, 2012

Deeply moving!

User avatar
VLM May 14, 2012

Very beautiful. Namaste--Peace, Love, Connection to All.

Reply 1 reply: Soulspace
User avatar
NyCalGrl May 14, 2012

Nippun, thank you so much for posting this and sharing your journey. The Daily Good keeps me grounded, like a kite with a steady hand guiding it through the air.

User avatar
R. Whittaker May 14, 2012

Blessings, Nipun. 

User avatar
Lilypadma May 14, 2012

In 1970-71 my husband and I took a trip from Spain to India. Although we did not walk we travelled slowly getting to know the people and we were regularly invited and treated well by almost everyone. The experience changed my entire world view as I saw how some people could uncomplainingly make something out of nothing; in contrast to the attitudes of my fellow countrymen (US).

User avatar
Arun Chikkop May 14, 2012

Wow.. It takes lot of courage to WALK, but the love that has filled in you couple is so true and pure.
I wish Both of you keep growing with your years together.
Thank You for being so true and kind...)

User avatar
Nisha May 14, 2012

Every word is so grounded and so beautiful.